Minggu, 13 Maret 2011

Pelantikan Pengurus KPM-KSM yang baru


Beberapa bulan yang lalu telah diadakan pelantikan Pengurus Harian Organisasi KPM-KSM yang baru....,Ketua Umum Terpilih, sang mandataris Musyawarah Besar IX KPM-KSM, Kanda AHMAD SANUSI ACO beserta jajarannya Resmi dilantik pada tanggal 29 Januari 2011 di Asrama Bamega Makassar....,


Kegiatan ini dirangkaikan dengan Musyawarah Kerja IX yang akhirnya menelurkan berbagai program kerja yang nantinya akan dilaksanakan selama kepengurusan...

»»  READMORE...

Sabtu, 23 Oktober 2010

Mari Memantau Kepolisian

Semula ada Nanan Sukarna, kemudia Imam Sudjarwo, ternyata Timur Pradopo lah pemenang "teater". Karir Timur Pradopo melejit: dari kapolda Jabar, Kapolda Metro Jaya, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan, dan sekarang Kapolri.

Dengan sejumlah masalah yang dihadapi kepolisian, adalah wajar kalau Timur Pradopo mendapat sorotan publik. Harapan publik adalah Timur tidak memiliki beban sejarah, sekaligus memenuhi kriteria sebagai pemimpin masa depan polri. Tugas kita, mahasiswa, untuk memantau terus menerus apa yang dilakukan Timur selanjutnya.

Hari Jumat, 22 oktober 2010, 3 hari setelah disetujui DPR: Timur akhirnya dilantik menjadi Kapolri. Kita menolak lupa, sehingga janji yang disampaikan Timur di DPR tentang "revitalisasi polri menuju pelayanan prima guna menciptakan kepercayaan rakyat", harus terus menerus dikawal. Ini adalah upaya untuk tidak terjebak pada slogan, atau jargon semata.

Program yang akan dijalankan Timur akan mengacu pada strategi besar Polri 2005-2025. Strategi itu diurai dalam rencana 5 tahun. Tema tahun 2005-2010 adalah membangun kepercayaan masyarakat. Pertanyaannya: sudahkah itu tercapai? realitas menunjukkan kepercayaan masyarakat justru semakin rendah. Apabila fase ini tidak berhasil, sanggupkah polri berlanjut ke fase kemitraan: 2010-2015.

Saya tidak ingin menulis panjang mengenai kepolisian, karena takut jatuh pada stigmatisasi. Semoga slogan-slogan berakhir dan polisi menjalankan fungsinya dengan baik...
»»  READMORE...

Jumat, 22 Januari 2010

10 Resep Kesuksesan Rakyat Jepang


Ternyata orang jepang sangat memegang teguh 10 Resep ini. Makanya bisa maju, mungkin kita bisa meniru prilaku orang jepang akan hal ini biar bangsa Indonesia tercinta ini bisa maju. Ya, minimal patuh dengan 5 point saja itu dah cukup bukan daripada tidak sama sekali.
Inilah 10 point berikut:

1. KERJA KERAS

Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun). Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan "agak memalukan" di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk "yang tidak dibutuhkan" oleh perusahaan. Di kampus, professor juga biasa pulang malam (tepatnya pagi ;) ), membuat mahasiswa nggak enak pulang duluan. Fenomena Karoshi (mati karena kerja keras) mungkin hanya ada di Jepang. Sebagian besar literatur menyebutkan bahwa dengan kerja keras inilah sebenarnya kebangkitan dan kemakmuran Jepang bisa tercapai.


2. MALU

Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dan pertempuran. Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena "mengundurkan diri" bagi para pejabat (mentri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas. Karena malu jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan. Bagaimana mereka secara otomatis langsung membentuk antrian dalam setiap keadaan yang membutuhkan, pembelian ticket kereta, masuk ke stadion untuk nonton sepak bola, di halte bus, bahkan untuk memakai toilet umum di stasiun-stasiun, mereka berjajar rapi menunggu giliran. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.


3. HIDUP HEMAT

Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, saya sempat terheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam 19:30. Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00. Contoh lain adalah para ibu rumah tangga yang rela naik sepeda menuju toko sayur agak jauh dari rumah, hanya karena lebih murah 20 atau 30 yen. Banyak keluarga Jepang yang tidak memiliki mobil, bukan karena tidak mampu, tapi karena lebih hemat menggunakan bus dan kereta untuk bepergian. Termasuk saya dulu sempat berpikir kenapa pemanas ruangan menggunakan minyak tanah yang merepotkan masih digandrungi, padahal sudah cukup dengan AC yang ada mode dingin dan panas. Alasannya ternyata satu, minyak tanah lebih murah daripada listrik. Professor Jepang juga terbiasa naik sepeda tua ke kampus, bareng dengan mahasiswa-mahasiswa nya.


4. LOYALITAS

Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business) perusahaan. Kota Hofu mungkin sebuah contoh nyata. Hofu dulunya adalah kota industri yang sangat tertinggal dengan penduduk yang terlalu padat. Loyalitas penduduk untuk tetap bertahan (tidak pergi ke luar kota) dan punya komitmen bersama untuk bekerja keras siang dan malam akhirnya mengubah Hofu menjadi kota makmur dan modern. Bahkan saat ini kota industri terbaik dengan produksi kendaraan mencapai 160.000 per tahun.


5. INOVASI

Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Menarik membaca kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics. Tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, founder dan CEO Sony pada masa itu. Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk. Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah. Mobil yang dihasilkan juga relatif lebih murah, ringan, mudah dikendarai, mudah dirawat dan lebih hemat bahan bakar. Perusahaan Matsushita Electric yang dulu terkenal dengan sebutan "maneshita" (peniru) punya legenda sendiri dengan mesin pembuat rotinya. Inovasi dan ide dari seorang engineernya bernama Ikuko Tanaka yang berinisiatif untuk meniru teknik pembuatan roti dari sheef di Osaka International Hotel, menghasilkan karya mesin pembuat roti (home bakery) bermerk Matsushita yang terkenal itu.


6. PANTANG MENYERAH

Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi. Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang, bangsa Jepang cepat beradaptasi dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah. Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain termasuk Indonesia. Kabarnya kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah Jepang akan gelap gulita. Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambahi dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo. Ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen) . Mungkin cukup menakjubkan bagaimana Matsushita Konosuke yang usahanya hancur dan hampir tersingkir dari bisnis peralatan elektronik di tahun 1945 masih mampu merangkak, mulai dari nol untuk membangun industri sehingga menjadi kerajaan bisnis di era kekinian. Akio Morita juga awalnya menjadi tertawaan orang ketika menawarkan produk Cassete Tapenya yang mungil ke berbagai negara lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya. Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan). Kapan-kapan saya akan kupas lebih jauh tentang ini


7. BUDAYA BACA

Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak penerbit yang mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA. Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Saya pernah membahas masalah komik pendidikan di blog ini. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing (bahasa inggris, perancis, jerman, dsb). Konon kabarnya legenda penerjemahan buku-buku asing sudah dimulai pada tahun 1684, seiring dibangunnya institut penerjemahan dan terus berkembang sampai jaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan. Saya biasa membeli buku literatur terjemahan bahasa Jepang karena harganya lebih murah daripada buku asli (bahasa inggris).


8. KERJASAMA KELOMPOK

Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok. Kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Ada anekdot bahwa "1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor Amerika, hanya 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok" . Musyawarah mufakat atau sering disebut dengan "rin-gi" adalah ritual dalam kelompok. Keputusan strategis harus dibicarakan dalam "rin-gi".


9. MANDIRI

Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Irsyad, anak saya yang paling gede sempat merasakan masuk TK (Yochien) di Jepang. Dia harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti, bento (bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besar minuman yang menggantung di lehernya. Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua.Kalaupun kehabisan uang, mereka "meminjam" uang ke orang tua yang itu nanti mereka kembalikan di bulan berikutnya.


10. JAGA TRADISI

Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini. Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki , maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan. Sampai saat ini orang Jepang relatif menghindari berkata "tidak" untuk apabila mendapat tawaran dari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalam pergaulan dengan orang Jepang karena "hai" belum tentu "ya" bagi orang Jepang ;) Pertanian merupakan tradisi leluhur dan aset penting di Jepang. Persaingan keras karena masuknya beras Thailand dan Amerika yang murah, tidak menyurutkan langkah pemerintah Jepang untuk melindungi para petaninya. Kabarnya tanah yang dijadikan lahan pertanian mendapatkan pengurangan pajak yang signifikan, termasuk beberapa insentif lain untuk orang-orang yang masih bertahan di dunia pertanian. Pertanian Jepang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.
»»  READMORE...

Kamis, 21 Januari 2010

Alasan Robert Tentu Ular...Eh...salah....Robert Tantular membawa lari uang nasabah CENTURY

Eks pemilik Bank Century, Robert Tantular, memang lihai. Berbagai cara dia lakukan untuk menggasak dana nasabah bank. Mantan Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji memetakan tiga modus Robert mencuri dana nasabahnya.

Susno merupakan saksi kunci Pansus Hak Angket Century. Ia membeberkan ulah Robert di depan pansus, Rabu 20 Januari 2010.

Modus pertama, yang langsung merugikan rakyat banyak yang disebutnya sebagai perampokan yakni mencuri duit nasabah sebanyak Rp 1,298 triliun. Tindakan ini murni kejahatan perbankan.

Kejahatan itu berupa kredit fiktif lewat PT SCI mencapai Rp 156,5 miliar yang murni kejahatan bank berupa kredit fiktif yang dilakukan sebanyak dua kali. Dana ini akhirnya diganti. Kemudian kredit fiktif Antaboga dengan bank sebesar Rp 97 miliar, PT Accen sebesar Rp 60 miliar, PT Wibowo Rp 121 miliar. "Ini fiktif semua karena ada kredit yang pengajuaannya baru masuk jam 9, jam 1 sudah harus keluar," kata Susno.

Kemudian kontrak kelola dana fiktif dengan memakai PT Quo Capital sebanyak Rp 90 miliar, dan dana valas yang diambil lewat tanda tangan kakak Robert, Dewi Tantular sebanyak US$ 18 juta.

Modus kedua, lewat perusahaan sekuritas Antaboga atau non perbankan. Duit nasabah yang dikeruk lewat Antaboga mencapai Rp 1,46 triliun. Dana milik nasabah ini tidak termasuk dalam penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). "Modusnya dengan merayu nasabah bank. Pegawai bank ada bonus kalau berhasil merayu nasabah. Kalau mau dipindahkan bunga naik dari 6 persen di Bank century kalaudipindahkan naik jadi 12,5 persen. Itu Rp 1,4 triliun yang dilakukan Robert Tantular dan krunya," kata Susno.

Uang tersebut lari ke Robert Tantular dan grupnya sebanyak Rp 276,778 miliar, Anton Tantular dan grup sebanyak Rp 248 miliar, PT SCI sebanyak Rp 156 miliar. Duit yang dilarikan ini merupakan duit nasabah dan modal pendirian bank.

Modus ketiga, terkait L/C fiktif kepada PT Damar Kristal, Energi Quantum, Energi Persada Mandiri sebesar US$ 75,2 juta

"Kalau kita asumsikan setiap dolar sama dengan Rp 10 ribu, maka ada Rp 1.298 miliar (Rp 1,298 triliun). Inilah duit nasabah yang diambil, ditambah satu lagi yang diambil surat-surat berharga US$ 220 juta yang disimpan di Swiss," kata Susno.

Beruntung berkat kerjasama RI dan Swiss, duit sudah diblokir dan tidak ada di bank lagi tapi sudah ditempatkan di pengadilan Swiss. "Sudah tahap pembekuan dan sedang proses. Jadi aman, Insya Allah bisa pulang," kata dia.
»»  READMORE...

Sabtu, 16 Januari 2010

Lontaran Ruhut Masih Berbuntut ( sesuai lawan rambutnya di belakang )........ :)

Dampak kata-kata yang terlontar dari mulut Ruhut Sitompul, nampaknya masih berbuntut. Ungkapan maaf dan himbauan dari berbagai pihak masih belum mampu meredam gejolak bernuansa sara ini. Akankah kian menegang?

Para analis sosial melihat, isu rasial, agama dan etnis sangat sensitif di era globalisme. Bahkan globalisme telah mendorong pelbagai masyarakat dan komunitas kembali ke pangkuan primordial guna bertahan dari kekerasan struktural dan gempuran global yang brutal.

"Isu SARA masih riskan dan sensitif di Indonesia. Kasus Ambon, Poso, Sampit, Aceh, kerusuhan Mei 1998 dan seterusnya, menjadi indikasi masih kuatnya masalah SARA," kata Nanang Tahqiq MA, dosen UIN Jakarta lulusan McGill University, Kanada.

Tak mengherankan jika dalam kasus Ruhut, sejauh ini reaksi terus bermunculan. Padahal Ketua Tim Pemenangan SBY-Boediono, Hatta Rajasa sudah menegasksan bahwa pernyataan Ketua DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul tentang etnis Arab tidak bermaksud menyakiti etnis minoritas tersebut.

"Ruhut tidak memiliki niat menyakiti saudara-saudara kita dari etnis Arab. Sebagai manusia, pernyataan tersebut tidak sengaja terlontar," ujar Hatta. Namun pendapat Hatta itu tetap tak bisa membendung reaksi keras dari berbagai komunitas Arab dan Muslim.

Forum Keturunan Arab Indonesia (Fokari), misalnya, sudah menegaskan, permintaan maaf yang disampaikan Ruhut Sitompul tentang pernyataannya yang telah menyinggung etnis Arab dinilai tidak cukup.

Kepolisian diminta mengusut tuntas kasus tersebut meskipun tanpa adanya pelaporan. "Sebagai umat Islam kami memaafkan. Tapi proses hukum harus tetap berjalan," kata Geisz Chalifah juru bicara Forum Keturunan Arab Indonesia itu.

Fokari mendesak Kepolisian untuk menangkap Ruhut Sitompul karena telah mengeluarkan statemen di Gedung DPD yang bersifat rasis dan diskriminatif. Pernyataan Ruhut itu telah melanggar pasal 156 KUHP tentang menyebarkan kebencian pada etnis tertentu. "Seharusnya polisi bertindak tanpa ada yang melapor," kata Geisz.

Pernyataan Ruhut tersebut dinilai telah menghilangkan peran historis dan kultural keturunan Arab yang telah menjadi warga negara Indonesia. Para aktivis Fokari menuntut pernyataan maaf resmi Ruhut yang dimuat di 10 surat kabar dan televisi nasional.

Fokari juga meminta agar semua tim sukses Capres dan Cawapres tidak menggunakan isu SARA untuk kepentingan politik sesaat. Sebab di kemudian hari bisa saja terjadi pada etnis lainnya.

Sementara Front Pembela Islam (FPI) siap melakukan tindakan tegas jika Kepolisian tidak menanggapi permintaan Forum Keturunan Arab Indonesia (Fokari) untuk menangkap Ruhut Sitompul atas pernyataannya yang telah menyinggung etnis Arab.

"Jika dalam satu minggu Ruhut tidak ditangkap, FPI akan melakukan tindakan tegas dengan cara yang biasa kita lakukan," tandas Habib Hasan Al-Jufri, Ketua Dewan Kehormatan FPI.

Pelbagai kalangan menilai, pernyataan Ruhut yang mengatakan Arab tidak pernah membantu Indonesia bukan hanya telah melukai etnis Arab, tetapi juga umat muslim. "Kalau bicara nasionalis kami lebih nasionalis," ujar Habib Hasan.

Kalangan warga Arab ini melihat persoalan Ruhut bukan urusan politik menjelang pilpres tetapi lebih kepada masalah hukum. Jika demikian, isu etnis Arab dari mulut Ruhut masih menjadi kecemasan semua pihak kaerna bisa terus menegang. Boleh jadi, ini merupakan isyarat bagi kubu Demokrat untuk lebih hati-hati dan cermat.
»»  READMORE...

Ayin alias Arthalita Simpan Gurita Cikeas di Sel Mewahnya

Ada pemandangan menarik di tempat tahanan mewah Ayin. Di atas meja kecil, ada buku Membongkar Gurita Cikeas.

Pemandangan itu terlihat dalam tayangan sebuah televisi saat melakukan sidak ke ruang tahanan Ayin.

Ayin atau Artalyta, terpidana kasus penyuapan jaksa Urip Tri Gunawan, Minggu (10/1) didatangi oleh Satgas Mafia Hukum, yang dipimpin oleh Deny Indrayana, Yunus Husein dan Mas Ahmad Santosa.

Dalam sidak itu, diketahui bahwa Ayin yang ditahan di lantai 3 Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, mendapat fasilitas mewah.

Ada AC di ruang tahanan Ayin. Selain itu, ada juga kasur mewah, televisi berwarna dan seperangkat meja-kursi.

Selain itu, ruang Ayin juga lebih besar dan ada meja untuk kantor. Saat Satgas melakukan sidak, Ayin sedang mendapatkan perawatan gigi.

Sidak yang direkam langsung oleh salah satu televisi swasta itu, ditayangkan Senin (11/1). Diantara tumpukan buku dan barang mewah di meja kecil Ayin, terlihat ada buku karangan George Aditjondro, Membongkar Gurita Cikeas. Dimana, di dalam buku juga disebut kedekatan Ayin dengan kekuasaan.
by : Koord. Dept Komunikasi & Opini...:)
»»  READMORE...

Jumat, 15 Januari 2010

Dialog Yang dilaksanakan di Asrama Bamega, Alhamdulillah Sukses.....

Dalam dialog yang dilaksanakan kali kedua di asrama KPM-KSM dengan mengangkat isu Century Gate dengan tema dialog “Memahami Fakta Century Gate dan Solusinya” yang menghadirkan dua narasumber dari organisasi yang berbeda yakni BE KORDA BKLDK Daerah Kota Makassar dan LMND Daerah Kota Makassar. Dialog yang berlangsung 3 jam 36 menit itu berlangsung dengan cukup lancar, walaupun dalam dialog diwarnai adu argumentasi karena masing-masing peserta memiliki sudut pandang yang berbeda-beda mengenai solusi yang faktual untuk masalah century tersebut, begitupun solusi yang di berikan oleh 2 narasumber.

Dalam persentasi materi pemateri I yakni dari BE KORDA BKLDK Kota Makassar mengatakan bahwa setidaknya dalam kasus Bank Century ada 3 Fase yang dilalui sehingga tiba pada kasus bail out. Yang pertama adalah Fase Merger dimana Bank Century merupakan Hasil dari merger bank-bank yang memang dari dulu telah sakit atau cacat, dan apabila sesuatu yang berasal dari sesuatu yang tidak sehat maka perjalannya pun akan tidak maksimal, Bank sakit yang demerger tersebut adalah Bank Danpac, Bank Pikko, dan Bank CIC.

Fase kedua adalah fase pengawasan dimana bank Century yang dinilai cacat tersebut malah mendapat perlindungan atau konpensasi dari pengawasan BI. Dan adanya BUMN yang menyimpan dananya di Century, Perusahaan milik negara itu terdiri dari Jamsostek (Rp 212 miliar), Telkom (Rp 165 miliar), Perkebunan Nusantara (Rp 10 miliar), ASABRI (Rp 5 miliar) dan WIKA (Rp 20 miliar).. ini menjadi pertanyaan, ada apa sebenarnya mengapa pada Bank yang kecil tersebut terdapat uang Negara didalamnya..suatu tanda Tanya besar…ungkap dari staf ahli gugus tugas Intelektual HTI Sul-Sel tersebut.

Kemudian fase ketiga adalah Fase Bail Out dimana Bank yang ditengarai berdampak sistemik terhadap perbankan tersebut harus di talangi sebanyak 6,7 trilliun Rupiah,,, seandainya saja dana ini dimanfaatkan pada pengembangan UKM dimasyarakat maka ada berapa lapangan kerja yang akan tercipta. Menurutnya kasus ini terjadi adalah bukti nyata kebobrokan system kapitalisme yang selama ini ada di Indonesia dan menurutnya system yang seharusnya diberlakukan sebagai solusi yaitu system pemerintahan Islam.

Hamper tidak berbeda jauh dengan pemaparan LMND mengenai kasus Century diatas, menurut narasumber yang berasal dari LMND tersebut, Negara Indonesia yang menganut system neoliberal harus digantikan dengan system Ekonomi kerakyatan,, dan harapannya adalah kita harus mengawal Pansus hak Angket Century dengan melakukan penyatuan gerakan mahasiswa sebagai jembatan aspirasi masyarakat dalam menindas ketidak adilan yang terjadi di Negara ini…

Walaupun dalam dialog ini terjadi beberapa perbedaan pendapat akan tetapi setidaknya kegiatan ini telah membawa kita pada pemahaman yang sama khususnya peserta yang hadir dalam dialog ini, bahwa Bank Century adalah bukti kebobrokan Sistem Kapitalisme dan Neoliberal yang ada di bangsa ini.

Dan kai dari panitia pelaksana mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam kesuksesan acara ini;

1. Kepada MPO KPM-KSM yang sudah menghadirkan pemateri

2. Kepada PHO dan anggota KPM-KSM yang sudah mendukung kesuksesan kegiatan ini baik dalam bentuk moril, materil ataupun waktunya… terlebih-lebih pada saat penyebaran undangan.

3. Kepada kanda Adi Wijaya, sebagai Narasumber mewakili BE KORDA BKLDK Kota Makassar

4. Kanda Aan, sebagai Narasumber mewakili LMND Kota Makasar

5. Dan kepada Anggota Himpunan Pelajar Mahasiswa Takalar yang sudah bersedia meluangkan waktunya untuk hadir serta bertukar pikiran dalam dialog ini

Nantikan kegiatan dialog kami selnjutnya……………

»»  READMORE...

Slide Foto-foto Kegiatan KPM-KSM

Foto Pelantikan dan RAKER VIII KPM-KSM

Foto Pelantikan dan RAKER VIII KPM-KSM

FOTO - FOTO PHO & MPO KPM-KSM

FOTO - FOTO PHO & MPO KPM-KSM

Asrama Bamega Koe Yang Doloe..

Asrama Bamega Koe Yang Doloe..